Archive List

Minggu, 01 Juni 2008

EVALUASI PERENCANAAN DAN PEMANTAUAN PENGGUNAAN TANAH KQTAMADYA/KABUPATEN DT II DENGAN MENGGUNAKAN SIG

Oleh: Supriatna
S2 - Geodetic Engineering


ABSTRAK
Dalam pengelolaan suatu wilayah, banyak aspek yang dapat dilakukan dengan SIG (Sistem Informasi Geografis). Potensi suatu wilayah mempunyai peranan penting bagi wilayah itu sendiri serta masyarakat yang hidup di sekitarnya merupakan kegiatan yang penting. Sistem dari lahan yang berkaitan erat satu sama lainnya adalah daerah permukiman, industri, hutan, perkebunan dan sebagainya, yang akan berubah setiap saat. Perubahan tersebut ada yang sesuai dengan perencanaan tata ruang yang telah ditetapkan, dan ada yang tidak sesuai dengan perencanaan tata ruang tersebut, perubahan penggunaan tanah dari pertanian teknis ke permukiman atau industri akan terjadi gangguan pada keseimbangan lingkungan. Oleh karena itu perlu dilakukan pemantauan terhadap wilayah tersebut. Hal ini secara efesien dan efektif dapat dilakukan dengan teknologi SIG. SIG memberikan kemampuan analisis yang berkaitan dengan aspek keruangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang : perencanaan tata ruang dengan melihat wilayah kesesuaian berdasarkan penggunaan tanahnya, perubahannya sesuai dengan perubahan waktu, perubahan pola penggunaan tanah dibandingkan dengan rencana tata ruang yang ada dan memprediksi ketidaksesuaian perencanaan tata ruang dengan faktor penggunaan tanah sebagai parameternya di Kotamadya Surabaya. Dari basil analisis didapat bahwa hutan mangrove yang akan habis terpakai oleh perencanaan penggunaan tanah lain pada tahun 2010, terbesar dipakai oleh perencanaan penggunaan tanah pertanian/tambak, kedua perencanaan penggunaan tanah permukiman. Perencanaan penggunaan tanah permukiman yang luasnya sekitar 2350.02 ha. dapat tergenang secara terusmenerus dan air tanahnya asin. Perencanaan penggunaan tanah lain yang juga mengalami hal yang sama, yaitu perencanaan penggunaan tanah pabrik, pertanian/tambak, pelabuhan, kantor pemerintah dan daerah bisnis. Penggunaan tanah permukiman kota tahun 1997 merupakan permukiman yang terluas menempati wilayah yang tidak sesuai untuk permukiman. Penggunaan tanah real estate tidak ada yang menempati wilayah yang tidak sesuai. Sedangkan hasil korelasi antara wilayah kesesuaian dengan perencanaan penggunaan tanah tahun 2010 didapat wilayah yang sangat sesuai yaitu permukiman mencapai 4284.77 ha. Wilayah yang tidak sesuai terluas yaitu penggunaan tanah permukiman mencapai 2288.52 ha. dan penggunaan tanah pabrik/gudang seluas 2050.73 ha. Sehubungan dengan penelitian ini, yaitu pemantauan dan evaluasi tata ruang dengan menggunakan teknologi SIG, maka jika dibandingkan dengan pekerjaan manual, maka dapat disimpulkan bahwa pekerjaan SIG dengan komputerisasi sangat baik hasilnya daripada secara manual.